[POSAKTUAL.COM] Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud Mahmodin atau Mahfud MD menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi politikus PDIP Ganjar Pranowo.
Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Rabu, 18 Oktober 2023.
Hingga saat ini sudah ada dua pasangan yang dideklarasikan akan bertarung di Pilpres 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sementara satu bakal capres lainnya, Prabowo Subianto, belum mengungkapkan siapa pendampingnya.
Mahfud MD sempat dilamar Anies Baswedan untuk menjadi calon wakil presidennya, tapi menolak. Ia beralasan tidak ingin membuat koalisi partai pendukung Anies pecah.
Saat Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Mahfud MD tecatat beberapa kali pernah mengomentari permasalahan yang terjadi di ibu kota.
Berikut beberapa pernyataannya tentang permasalahan di DKI
1. Mahfud Kritik Anies soal Massa Rizieq Shihab
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, menyebut pemerintah menyesalkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada pelaksanaan pesta pernikahan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat. Lokasi yang dimaksud Mahfud adalah kediaman pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
"Pemerintah menyesalkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada pelaksanaan pesta pernikahan dan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat," ujar Mahfud dalam konferensi pers virtual, Senin, 16 November 2020.
Menurut Mahfud Md, pemerintah sebelumnya sudah memperingati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pemerintah provinsi tidak menoleransi pelanggaran protokol Covid-19.
"Pemerintah telah memperingati Gubernur DKI Jakarta untuk meminta penyelenggara untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar Mahfud.
2. Mahfud Ungkap Dilema KPK Tangani Kasus Formula E
Mahfud MD menuturkan jika pimpinan KPK menghadapi dilemma dalam mengusut kasus dugaan korupsi Formula E karena selalu dikaitkan dengan Anies Baswedan. Menurut dia, KPK sering dituduh ingin menjegal Anies jika.
“’Setiap kami mempersoalkan dana formula dan sebagainya, lalu dituduh mempolitisasi mau menjegal Anies, padahal ndak urusannya ini dengan Anies, ini temuan BPK’,” kata Mahfud di kantornya mengulang jawaban KPK saat ditanya soal perkembangan Formula E, Selasa, 31 Januari 2023.
3. Mahfud Tengahi Perseteruan Tiga Menteri dan Anies soal Bansos
Pada pertengahan 2020, atau di awal-awal Indonesia memasuki masa pandemi Covid-19, polemik penyaluran bansos terjadi di DKI Jakarta.
Pasalnya warga Jakarta yang seharusnya hanya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat juga menerima dari pemerintah provinsi.
Tiga menteri, yaitu Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani kompak mengkritik Gubernur Anies Baswedan.
Mahfud MD pun menengahinya. Dia menyatakan kekisruhan ini sebatas data penerima bansos dari Pemprov DKI Jakarta yang datang terlambat.
4. Mahfud MD Minta Anies Berantas Pungli
Mahfud MD pernah meminta Gubernur DKI Anies Baswedan memberantas pungutan liar. Ia beralasan Jakarta adalah cerminan Indonesia. Jika Jakarta bebas pungli maka citra Indonesia akan baik
"Jika Jakarta bagus Indonesia kesannya bagus. Jakarta jelek kesannya tentang Indonesia akan jelek," kata Mahfud di Bali Kota, Selasa, 16 November 2021. [Tempo]