POSAKTUAL.COM - Cerita mistis sopir ambulans pembawa jasad korban Aki Wowon Cs pelaku serial killer atau pembunuhan berantai akan diulas tuntas dalam artikel ini.
Kisahnya bermula dua tahun yang lalu, saat sopir ambulans asal Kabupaten Garut Jawa Barat bernama Kiki A Hendrik membawa jenazah Siti Fatimah, korban pembunuhan Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan Dede Solehudin (35).
Dia mendapat tugas membawa jasad Siti dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten menuju Pakenjeng, Kabupaten Garut untuk dimakamkan oleh pihak keluarganya.
Kiki bersama seorang sopir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
"Jadi, saya ditugaskan oleh Pak Dadan anggota Fraksi PDIP untuk menjemput pasien. Padahal, ternyata jenazah," ujarnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Namun dia terkejut saat sampai di Bandara Soetta, karena yang diantar ternyata jenazah orang, bukan pasien.
"Bagi saya kalau sudah tugas, pasti akan dilaksanakan, mau bawa orang sakit maupun yang sudah meninggal," kata Kiki.
Peristiwa tak terduga pun terjadi saat menjelang tengah malam perjalanan menuju Garut.
Waktu itu ambulans melaju di jalan tol. Tiba-tiba saja kendaraan yang melaju di tol bergoyang hebat disusul dengan suara ledakan seperti pecah ban.
Dia pun langsung bergegas membawa ambulansnya untuk menepi dan langsung memeriksa ban kendaraan.
"Saat saya periksa bersama teman saya ternyata ban mobil tidak ada yang pecah. Kendaraan dari dinas yang ada di belakang saya pun ikut berhenti. Dan, bertanya ada apa?" ujarnya.
Namun dia terkejut, karena tak ada kerusakan sama sekali di mobilnya. Dia pun langsung melanjutkan perjalanan dengan perasaan takut.
Karena masih ada perasaan takut, Kiki akhirnya memutuskan untuk istirahat sejenak di rest area.
“Akhirnya kami beristirahat di rest area sambil menenangkan pikiran sebelum melanjutkan perjalanan," ungkap Kiki.
Kiki lalu melanjutkan perjalanan ke pemakaman Siti Fatimah di Desa Tanjungjaya Kecamatan Pakenjeng Garut setelah dia merasa tenang dan tidak cemas.
Peristiwa horor kembali menimpa dirinya di perjalanan sekitar pukul 04.00 WIB pagi. Dia melihat area peti jenazah seperti ada yang bergerak-gerak dan mengeluarkan suara misterius.
Rekannya yang berada di samping juga ikut ketakutan dan untuk menenangkan, dia memberikan sebungkus rokok.
"Jadi, waktu itu saya sempat bertanya kenapa jadi tenang setelah merokok. Dia jawab rokoknya sudah dikasih doa. Wallahu alam," tutupnya.
Seperti diketahui, Wowon Cs dilaporkan telah membunuh 9 orang di Bekasi, Cianjur, dan Garut.
Hasil penyelidikan korban masih merupakan anggota keluarga dari tersangka.
Dari total jumlah korban tersebut tiga di antaranya merupakan istri Wowon.
Sejauh ini, korban yang berasal dari KBB baru dilaporkan atas nama Wiwin dan Noneng dari Kecamatan Ngampah, serta Halimah dari Kecamatan Cililin. [Okezone]